7 Mar 2012

Pandeglang Raih Juara TOGA Tingkat Banten


TOGA atau yang lebih dikenal dikalangan masyarakat sebagai Tanaman Obat Keluarga merupakan salah satu warisan budaya lokal. Keberadaannya sudah sejak dulu dimanfaatkan sebagai apotik hidup, bahkan dalam jumlah besar menghasilkan manfaat ekonomi.
Seiring dengan perkembangan jaman, TOGA sudah dilupakan sebagian masyarakat. Hal itu disebabkan oleh sebab karena semakin tersedianya obat-obatan buatan pabrikan.
Namun tidak dengan warga Desa Karyawangi Kecamatan Pulosari. Di Kampung Cijolang tenpat dimana Lomba TOGA tingkat Provinsi Banten digelar, sebagian besar warganya gemar menanam TOGA. Alhasil berkat kebiasaannya tersebut Kampung Cijolang Desa Mekarwangi diwakili oleh kelompok tani wanita memperoleh predikat juara I dalam lomba TOGA tingkat Provinsi Banten.
Raihan sebagai juara TOGA. menurut Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang tidak terlepas dari peran tenaga promosi kesehatan di Puskesmas. “TOGA itu dikembangkan di Puskesmas sebagai salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang menitikberatkan pada pemanfaatan tanaman obat sebagai apotik hidup,” kata Asep Hardiansyah, kemarin.
Dia menilai peran aktif warga setempat dalam pemanfaatan TOGA patut diapresiasi, sehingga menjadi contoh bagi warga sekitar lainnya untuk mengembangkan TOGA yang ditanam di halaman maupun dalam pot (Tabulapot).
Dijelaskan banyak jenis TOGA yang ada di sekitar kita seperti  jebug, sambiloto, sereh, pagagan, singgugu, jahe, temulawak, pecah beling, rosela, sembung, kumis kucing, kunyit, lengkuas, handeuleun, mengkudu, sirsak, pepaya, belimbing wuluh, buah honje, jambu biji, mahkota dewa dan banyak lagi yang terdapat disekitar rumah.
“Semua ada manfaatnya bagi kesehatan maupun pengobatan penyakit,” tandasnya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar