24 Mar 2012

Penyebab KLB Diare Sukaresmi Masih Menunggu Hasil BTKL


PENYEBAB terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) diare yang terjadi sepekan lalu di Desa Pasirkadu Kecamatan Sukaresmi, Kab. Pandeglang masih menunggu hasil uji laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Jakarta.
Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (Kabid P2) Dinkes Pandeglang Dr. Hj. Asmani Raneyanti, MHA, Dinkes Pandeglang telah mengirimkan sejumlah sampel dari sumber air minum warga setempat, yakni  air sungai, depot air minum yang sering digunakan warga dan sumur gali untuk diperiksa secara lengkap di BTKL Jakarta.
“Sumber air warga diduga menjadi media penyebaran diare yang menyebabkan 72 warga di Kampung Sawah dan Kampung Sukajadi Desa Pasirkadu terserang diare mendadak pada 13-16 Maret lalu,” kata Asmani, Senin (19/3) kemarin.
Selain itu, jelas Asmani, pihaknya mengambil sampel usap dubur (rectal swab).Pengambilan sampel rectal swab pada beberapa penderita dan keluarga yang kontak dengan penderita untuk mengetahui penyebab langsung terjadinya diare. Hasil pemeriksaan laboratorium menunggu beberapa hari lagi,” jelasnya.
Faktor lingkungan dan perilaku
Sebelumnya terkait KLB diare di Kecamatan Sukaresmi, Kepala Dinas (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar menerangkan, kejadian diare yang menimpa warga saat itu terbilang cepat. “Diawali dengan beberapa penderita diare pada Selasa (13/3) pagi hari hingga terjadi outbreak pada pukul 20.00 Wib sebanyak 43 warga mulas-mulas disertai muntah dan buang air besar (BAB) terus menerus,” katanya.
Beruntung bidan desa dan petugas medis puskesmas setempat beraksi cepat dengan menempatkan Posko Kesehatan, sehingga KLB yang menyerang dua kampung tersebut bisa segera ditanggulangi.
Menurutnya, Tim penanggulangan KLB telah diturunkan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan surveilans penyakit menular, memberikan pelayanan kesehatan di Posko Desa Pasirkadu dengan menerjunkan 10 tenaga medis Puskesmas Perdana, mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium, termasuk mengirimkan logistik obat dan perbekalan kesehatan serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
“Hasil penanganan KLB diare terakhir tercatat sebanyak 72 warga Desa Pasirkadu menderita diare mendadak. Tiga penderita harus dirujuk ke Puskesmas Panimbang karena dehidrasi berat, semuanya sudah dilayani petugas medis sampai sembuh,” jelasnya.
Kadinkes Iskandar memastikan tidak ada korban meninggal dalam KLB tersebut. Hal itu karena kesadaran warga untuk melaporkan kejadian penyakit dan kecepatan penanganan yang dilakukan pihaknya,  sehingga tidak terjadi dehidrasi berat yang  menghindarkan dari akibat fatal kematian.
Dia menduga faktor penyebabnya akibat kesehatan lingkungan yang tidak memadai dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat masih kurang. (mr.adesetiawan@gmail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar