IKATAN Bidan
Indonesia (IBI) Cabang Pandeglang berharap Pemkab Pandeglang lebih
memperhatikan kondisi bidan yang bertugas di desa. Pasalnya, peran bidan desa sebagai
salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di tingkat desa
sangat strategis dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak. Sehingga
penempatannya perlu lebih diprioritaskan agar betah tinggal di desa.
“Perlu ada perhatian lebih
dari Pemkab, misalnya dengan memperhatikan tempat tinggal kami yang ada di
desa,” ungkap Wakil Ketua IBI Pandeglang Bd. Hj. Juju Rusjuana, SKM disela
persiapan keberangkatan studi banding IBI Pandeglang ke Kabupaten Subang yang
dipusatkan di Puskesmas Menes, Minggu (18/3).
Menurut dia, saat ini seluruh
desa di Pandeglang telah memiliki bidan desa/kelurahan. Namun diakui belum
seluruhnya (baru 80 persen red) tinggal di tempat karena alasan tidak memiliki
rumah tinggal yang memadai dan belum ada Pos kesehatan desa (Poskesdes).
Studi Banding
Terkait rencana kunjungannya
ke Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat, Juju menjelaskan studi banding dimaksudkan sebagai salah
satu upaya untuk memotivasi para bidan desa tersebut. “Diantaranya dengan
melakukan studi banding ke Kabupaten Subang. Untuk itu pengurus IBI Pandeglang
memberangkatkan 70 bidan yang bertugas di wilayah 2 untuk menimba pengalaman,”
jelasnya.
Menurut Juju, studi banding
di Subang layak diapresiasi mengingat Pemda Subang sangat care dengan keberadaan bidan di wilayahnya.
“IBI secara organisasi
ingin lebih baik dan mendorong para bidan khususnya bidan desa agar dapat
melaksanakan tugasnya lebih baik dan nyaman tinggal di desa,” tuturnya.
Selain akan mengambil
pelajaran kegiatan pengurus IBI Subang, lanjut Juju, pihaknya akan melihat
secara langsung pengelolaan administrasi pengurus IBI dan Upaya IBI setempat
dalam bermitra dengan Pemerintah daerah untuk diterapkan oleh pengurus IBI
Pandeglang. (mr.adesetiawan@gmail.com)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar